Saat terangsang secara seksual, debar jantung wanita menjadi semakin cepat, begitu pula aliran darah di sekujur tubuh. Napas menjadi tersengal-sengal (dengan latihan fisik yang baik, hal ini bisa diatasi), dan otot-otot tubuh menegang. Payudara terasa lebih besar daripada biasanya, dan putting akan bereaksi dengan menegang serta areolanya pun ikut membesar. Karena aliran darah yang sedang cepat-cepatnya, beberapa wanita juga mengalami kulit wajah dan leher yang begitu merona.
Klitoris, sebagai pusat rangsang wanita, akan membesar seiring dengan rangsangan yang terus didapatkan. Leher vagina semakin melebar dan dinding-dinding vagina akan melakukan sekresi sehingga vagina terasa basah dan hangat. Hal ini dikarenakan derasnya aliran darah ke area kewanitaan saat seorang wanita terangsang.
Ketika stimulasi atau rangsangan berhenti saat proses intercourse, maka klitoris juga mulai mengecil. Oleh karenanya, stimulasi yang terus menerus pada klitoris saat proses intercourse dapat meningkatkan orgasme atau yang biasa disebut dengan double orgasm, yakni clitoral orgasm dan vaginal orgasm.
Orgasme sendiri terjadi karena semakin mengetatnya otot-otot vagina. Kontraksi yang kemudian terjadi biasanya akan berlangsung paling lama 15 detik, atau 13 detik untuk rata-rata. Interval dari tiap kontraksi sekitar 0.8 detik. Setelah terjadi orgasme, perlahan-lahan debar jantung dan aliran darah akan normal dengan sendirinya.
Anda sedang membaca artikel berjudul 
0 komentar:
Posting Komentar